sumber sejarah keberadaan kerajaan tarumanegara

Seorang penjelajah Cina bernama Fa-Hien pada awal abad ke-5 M, dalam bukunya yang berjudul Fa-Kuo-Chi, mencatat bahwa di Ye-Po-Ti banyak dijumpai orang-orang Brahmana, dan orang-orang yang beragama kotor atau buruk serta sedikit sekali dijumpai orang-orang Buddha.. Para ahli memperkirakan, Ye-Po-Tie ini adalah Jawa alias Tarumanegara.

Berita Cina yang lain, berasal dari era dinasti Sui, yang menerangkan bahwa telah datang utusan dari To-lo-mo (Taruma) untuk menghadap kaisar di negeri Cina, tahun 528, 535, 630 dan 669 M. Sesudah itu nama To-lo-mo tidak pernah terdengar lagi.

Sumber Prasasti

Prasasti Ciareuteun atau Ciampea ditemukan di tepi sungai Ciareuteun dekat muara sungai Cisadane. Pada prasasti ini terdapat pahatan kedua telapak kaki Purnawarman.

Prasasti Jambu (Koleangkak) ditemukan di daerah perkebunan jambu, Bukit Koleangkak, Bogor. Di dalamnya diterangkan jika Purnawarman merupakan raja yang tangguh, pemimpin yang termasyhur, serta baju zirahnya tidak dapat ditembus senjata musuh.

Prasasti Pasir Awi dan Prasasti Muara Cianten. Kedua prasasti ini menggunakan aksara yang berbentuk ikal yang belum dapat dibaca.

Prasasti Tugu, ditemukan di daerah Tugu, Jakarta. Merupakan prasasti terpanjang dari semua prasasti peninggalan Raja Purnawarman. Berbentuk puisi Anushtubh. Tulisannya dipahat di batu bulat panjang secara melingkar.

Prasasti Cidanghiang atau Prasasti Lebak, ditemukan ditepi sungai Cidanghiang, Munjul, Lebak, Banten. Berisi tentang keperwiraan, keagungan dan keberanian Purnawarman sebagai Raja di dunia.

Pada Prasasti Kebon Kopi terdapat cap telapak kaki gajah, yang dipercaya sebagai telapak kaki gajah Airawata yaitu kendaraan tunggangan dewa Wisnu. Sayangnya isi prasasti ini tidak dapat terbaca.

*semoga membantu* :)